Radarjambi.co.id-Pelatihan pengemasan dan pelabelan produk yang diadakan oleh Tim Program Pemberdayaan Masyarakat Desa (P2MD), Himpunan Mahasiswa Program Studi Bisnis Jasa Makanan (HMPS BISMA) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) mendapat respon yang positif dan antusias.
Dihadiri peserta ibu-ibu dari Desa Banjarharjo, Kapanewon Kalibawang, Kulon Progo, Yogyakarta.
Program yang sebelumnya telah berjalan yaitu optimalisasi durian minor serta meminimalisir limbah yang dihasilkan dengan kegiatan pelatihan pembuatan tepung dari biji durian yang kemudian di inovasikan kembali sebagai bahan pembuatan produk dodol durian dan pie susu durian.
Adanya pelatihan pengemasan dan pelabelan produk ini merupakan program lanjutan dari pelatihan pembuatan produk-produk dari durian khas Banjarharjo.
Ibu-ibu yang menjadi peserta program P2MD tidak hanya dibekali tentang bagaimana mengolah produk saja, tetapi juga strategi penjualan dengan kemasan dan pelabelan yang menarik.
Melalui pelatihan pengemasan dan pelabelan produk, diharapkan produk yang dihasilkan siap untuk dipasarkan dan mampu berdaya saing.
Kegiatan yang diselenggarakan pada hari Selasa tanggal 14 Oktober 2023 di Balai Kalurahan Banjarharjo ini bekerjasama dengan Pak Anom sebagai praktisi dari yang telah berpengalaman dalam bidang kemasan berbagai macam olahan produk.
Anom menjelaskan bahwa kemasan merupakan suatu kesatuan dalam sebuah produk. Kemasan memiliki beberapa fungsi, diantaranya fungsi teknis sebagai kemasan yang melindungi produk dari kerusakan, mempermudah transportasi atau pemindahannya.
Selain itu, kemasan juga memiliki fungsi dalam marketing atau branding suatu produk sebagai media promosi dan meningkatkan citra produk, nilai tambah, daya tarik tersendiri yang unik dan berbeda.
Selain itu, pelabelan juga berperan sebagai media dalam penyampaian informasi suatu produk yang jelas dan lengkap. Pemateri menyampaikan tips untuk menentukan label atau merek dengan ciri khas.
Seperti menggunakan warna cerah dan mencantumkan ilustrasi atau gambar menarik, karena keputusan konsumen untuk membeli produk ditentukan dari faktor kemasan dan label produk sebesar 75%.
Pelatihan pengemasan serta pelabelan dilanjutkan dengan praktik secara langsung. Tim P2MD UAD telah menyiapkan bahan kemasan dengan 3 jenis yang berbeda yaitualuminumfoil, paper, dan mika plastik.
Pembuatan kemasan yang dilakukan ini cukup mudah untuk diaplikasikan ibu-ibu yang didampingi anggota tim P2MD. Variasi bentuk kemasan yang dibuat seperti standingpouch dan paperbagyang multifungsi. Alat dan bahan yang digunakan juga cukup mudah ditemukan, seperti gunting, cutter, lem kertas, pembolong kertas, stiker dan sealer.
Alat dan bahan tersebu kemudian dibagikan kepada masyarakat dengan harapan dapat digunakan kembali meskipun kegiatan pengabdian telah selesai dilakukan.
Kemasan produk yang digunakan untuk produk dodol durian dan pie susu durian hasil pelatihan sebelumnya ditentukan bersama dengan mitra ibu-ibu.
Melalui kegiatan ini, ibu-ibu bersama dengan mahasiswa pengabdi menyepakati desain kemasan, merek dagang, warna, ukuran, dan bentuk kemasan dan selanjutnya dicetak untuk penyempurnaan produk siap jual. (*)
Penulis : Atika Silma Daima Mahasiswi Universitas Ahmad Dahlan Yogya
KPU Gelar Debat Publik Kedua Calon Bupati dan Wakil Bupati Merangin